Minggu, 11 Desember 2011

laporan praktikum MK sosper

LAPORAN AKHIR HASIL OBSERVASI LAPANG
MATA KULIAH SOSIOLOGI PERTANIAN
DESA TANJUNG BUKA SP.1 TANJUNG SELOR KABUPATEN BULUNGAN
Copy of LOGO UNIKAL.JPG

OLEH :
KELOMPOK II

Ø  ADE RAHMAT HUSEIN             
Ø  AGUS PURWANTO                     
Ø  MUHAMMAD ASWIN                
Ø  JULIANA
Ø  MAULIDA URSILA
Ø  ROSIANA
Ø  DEWI RATNAWATI




UNIVERSITAS KALTARA
FAKULTAS PERTANIAN  AGRO TEKNOLOGI
TAHUN AJARAN 2010/2011

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa dan berkat rahmat hidayahnya  sehingga  ‘’ laporan hasil observasi lapangan di desa tanjung buka’’dapat disusun dan diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat waktu.
Maksud penyusunan penulisan laporan hasil observasi  ini merupakan latihan penyampaian pendapat yang disarikan dari berbagai sumber melalui tulisan sehingga diharapkan para mahasiswa menuangkan gagasan dan pendapat dalan bentuk tulisan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Kami ucapkan terimakasih kepada  “Muhammad Yusuf,SP” selaku dosen mata kuliah sosiologi pertanian yang telah memberikan bimbingan dalam observasi lapangan. Dan kami ucapkan terima kasih pada masyarakat desa tanjung buka khususnya warga RT 4 & 5 jalur 3,  yang telah berkenan menerima kami dalam melakukan observasi di desa.
Mengingat keterbatasan menulis dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran sangat kami  harapkan untuk kedepanya yang klebih baik.
Semoga apa yang kami sajikan dalam tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian




Tanjung Selor,   juni  2011













   
 DAFTAR ISI
     KATAPENGANTAR……………………..…………………………………………………………..
    DAFTAR ISI……………………………..………………………………………………………
     DAFTAR GAMBAR……………..…………………………………………………………………
     DAFTAR TABEL………………..…………………………………………………………………
     BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar belakang…………………………………………………………………………..
1.      Asal usul desa tanjung buka……………………………………………………….
2.      Pucuk pimpinan desa……………………………………………………………….
3.      Syarat menjadi calon kepala desa………………………………………………….
4.      Syarat-syarat yang dapat dikatakan sebagai desa atau udik………………………
5.      Perangkat desa………………………………………………………………………
6.      Badan permusyawaratan desa……………………………………………………..
7.      Pembentukan desa…………………………………………………………………
8.      Keuangan desa……………………………………………………………………..
9.      Pembagian administrasi pendukuhan desa………………………………………..
  1. Waktu dan tempat………..……………………………………………………………
  2. Tujuan………………………………………………………………………………………
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
  1. Hasil observasi lapang…………….…………………………………………………..
1.      Perubahan social…………………………………………………………………
2.      Poola-pola kebudayaan………………………………………………………….
3.      Lembaga-lembaga kemasyarakatan………………………………………………
4.      Group social……………………………………………………………………….
5.      System status dalam pelapisan masyarakat………………………………………
6.      Pola komunikasi……………………………………………………………………
7.      Peranan wanita……………………………………………………………………..
8.      Pola hubungan antar suku bangsa………………………………………………….
9.      Kekuasaan dan wewenang………………………………………………………….
10.  Organisasi social……………………………………………………………………
11.  Proses social………………………………………………………………………..
  1. Pembahasan……………………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP
  1. KESIMPULAN…………………………………………………………………………….
  2. SARAN………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA





























DAFTAR GAMBAR PADA SAAT OBSERFASI DI TANJUNG BUKA

P5210046.JPGP5210047.JPGDSCF1443.JPGDSCF1442.JPGDSCF1450.JPG
Suasana pada saat berangkat menuju desa tanjung buka!!!!!!
Alat transportasi untuk menyebrang menggunakan perahu atau ketinting
P5210048.JPGP5210050.JPGDSCF1464.JPGDSCF1466.JPG
Perjalanan dari dermaga menuju desa tanjung buka ditempunh dengan berjalan kaki Jarak dari dermaa menuju desa tanjung buka sekitar 2 kilo meter!!!!!!



P5210053.JPGP5210052.JPG
Karna perjalanan yang cukup panjang kamipun sepakat untuk isstiraha sejenak!!!!
DSC00027.JPG21052011(005).jpg21052011(012).jpgDSC00028.JPGDSCF1456.JPGDSCF1453.JPGDSCF1454.JPG
Suasana pada saat tiba di rumah warga dilanjutkan dengan istirahat!!!!
DSCF1523.JPGDSCF1484.JPGDSCF1485.JPGDSCF1518.JPG
Suasana pada saat makan siang bersama seluruh peserta observasi dan tuan rumah!!!! kebersamaan sangat terlihat disini!!!!!!!!!


P5210069.JPG21052011(009).jpg

Pembagian kelompok untuk observasi!!!!!
21052011(015).jpg21052011(029).jpg22052011(011).jpgDSC00029.JPG
Suasana pada saat istirahat sehabis makan siang !!!!
Ada yang ber main kartu, catur dan ada yang tidur juga
P5210083.JPG21052011(016).jpgP5210080.JPGDSCF1489.JPGDSCF1490.JPGDSCF1493.JPG
Acara pembukaan observasi dengan sambutan dari ketua TR dan sambutan dari ketua panitia observasi






DSCF1509.JPGDSCF1495.JPGDSCF1497.JPGDSCF1500.JPGDSCF1507.JPGDSCF1508.JPG

Observasi yang dilakukan ke area persawahan milik masyarakat desa tanjung buka!!!

DSCF1515.JPGDSCF1517.JPGP5210092.JPGP5210093.JPG

Kegiantan out bone yang dilakukan setelah melakukan observasi dengan permainan bola voly dan foodsal!!!!
DSC00056.JPG21052011(035).jpg
Acara makan malam bersama
Walaupun makan seadanya tetapi tetap saja memang kurang wkwkwkwkwkwk

DSCF1552.JPGDSCF1537.JPGDSCF1539.JPGDSCF1540.JPGDSCF1542.JPGDSCF1544.JPG
Acara penutupan observasi yang dilakukan di desa tanjung buka!!!!


DSCF1547.JPGDSCF1548.JPGDSCF1549.JPGDSCF1550.JPGDSCF1545.JPGDSCF1546.JPG

Pemberian cindra mata kepada kepala desa da ketua RT desa tanjung buka!!!










BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

1.                 ASAL MULA NAMA DESA TANJUNG BUKA
Dengan melihat kondisi desa tanjung buka sebagai sebuah kepulauan yang terletak diantara sungai kayan dan sungai sabanar dimana daratannya terbentuk dari endapan limpur (alluvial) yang beratus-ratus tahun lampau . daratan yang memiliki luas 10.000 ha ,yang membentuk sebuah pulau sendiri , kondisi daerahnya berawa dan memiliki tingkat kesuburan yang ,dimana kondisi ini sangat cocok untuk lahan pertanian
Awal mula daratan yang sekarang namanya “ tanjung buka “ adalah sebuah pulau yang diberi nama oleh raja bulungan yaitu “tanjung paduka” merupakan daerah kekuasaan kerajaan bulungan pada masa itu. sedangkan tanjung buka sendiri berada di tepi laut yang keberadaannya jauh dari tempat semula , tanah seluas 10.500 ha itu terbagi menjadi beberapa bagian dimana di sepanjang tepian sungai,hidup masyarakat bulungan yang bertani dan mencari ikan .
Pada masa pemerintahan RI tahun 1959 bulungan menyatakan bergabung dengan RI, sehingga dengan kebijakan raja bulungan untuk membangun bulungan supaya lebih maju dan sejahtera , semenjak peralihan kepemimpiman pada saat itu maka pada tahun 2001-2002 dibentuk program transmigrasi dengan membentuk rencana tempat satuan pemukiman (RTSP) dengan daerah penempatan seluas 10.500 ha dan diberi nama “TANJUNG BUKA” .  Pembukaan penempatan transmigrasi tahap pertama seluas 1250 Ha itu dibuatlah “TANJUNG BUKA SP 1” program penempatan transmigrasi SP1 dibuka mulai tahun anggara 2003-2004  dengan posisi dan nama “TANJUNG BUKA SP 1” dengan beberapa tahap

Tahap 1 = 01 januari 2004 sebanyak 100 KK ( kepala keluarga) pada jalur 1 dan 2
Tahap 2 =  tahun 2005 sebanyak 150 kk pada posisi jalur 1 dan 3
Tahap 3 = tahun 2006 ssebanyak 190 kk pada posisi jalur 3 dan 4 besrta sebagian trans lokal
Tahap 4 =  sisipan transmigrasi sebanyak 25 kk tahun 2007 pada jalan poros jalur 5
Unuk menjadi sebuah desa pemerintah dengan kepanjangan tangannya lewat transmigrasi maka tanjung buka diberi nama desa “TANJUNG INDAH LESTARI”  Pada tahun 2010 sebagai persiapan menuju desa mandiri yang siap membangun dan berkarya untuk menjadi desa yang sejahtera. 



2.      PUCUK PIMPINAN DESA

Kepala desa adalah pemimpin dari desa di Indonesia. Kepala Desa merupakan pimpinan dari pemerintah desa. Masa jabatan kepala desa adalah 6 (enam) tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Kepala desa tidak bertanggung jawab kepada Camat, namun hanya dikoordinasikan saja oleh Camat. Jabatan kepala desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya wali nagari (Sumatera Barat) , pambakal (Kalimantan Selatan), hukum tua (Sulawesi Utara), perbekel (Bali).
Wewenang kepala desa antara lain:
Kepala Desa dilarang menjadi pengurus partai politik (namun boleh menjadi anggota partai politik), merangkap jabatan sebagai Ketua atau Anggota BPD, dan lembaga kemasyarakatan, merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD, terlibat dalam kampanye Pemilihan Umum, Pemilihan Presiden, dan Pemilihan Kepala Daerah.
Kepala Desa dapat diberhentikan atas usul Pimpinan BPD kepada Bupati/Walikota melalui Camat, berdasarkan keputusan musyawarah BPD.
Istilah Lurah seringkali rancu dengan jabatan Kepala Desa. Memang, di Jawa pada umumnya, secara historis pemimpin dari sebuah Desa dikenal dengan istilah Lurah. Namun dalam konteks Pemerintahan Indonesia, sebuah Kelurahan dipimpin oleh Lurah, sedang Desa dipimpin oleh Kepala Desa. Tentu saja keduanya berbeda, karena Lurah adalah Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung jawab kepada Camat; sedang Kepala Desa bisa dijabat siapa saja yang memenuhi syarat (bisa berbeda-beda antar Desa) yang dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Kepala desa tanjung buka bernama bapak yohanes.

3.      SYARAT-MENJADI CALON KEPALA DESA
Syarat-syarat menjadi calon Kepala Desa sesuai Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 sbb:
  1. Bertakwa kepada Tuhan YME
  2. Setia kepada Pacasila sebagai dasar negara, UUD 1945 dan kepada NKRI, serta Pemerintah
  3. Berpendidikan paling rendah SLTP atau sederajat
  4. Berusia paling rendah 25 tahun
  5. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa
  6. Penduduk desa setempat
  7. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 tahun
  8. Tidak dicabut hak pilihnya
  9. Belum pernah menjabat Kepala Desa paling lama 10 tahun atau 2 kali masa jabatan
  10. Memenuhi syarat lain yang diatur Perda Kab/Kota

4.      SYARAT-SYARAT YANG DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI DESA ATAU UDIK
Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa, sedangkan di Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut Kepala Kampung atau Petinggi.
Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah nagari, dan di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut dengan istilah kampung. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.




          5. PERANGKAT DESA

Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya. Salah satu perangkat desa adalah Sekretaris Desa, yang diisi dari Pegawai Negeri Sipil. Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota.
Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa, yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(1) Pemerintah Desa terdiri atas :
a. Kepala Desa;
b. Lembaga Musyawarah Desa.
(2) Pemerintah Desa dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Perangkat Desa.
(3) Perangkat Desa terdiri atas :
a. Sekretariat Desa;
b. Kepala-kepala Dusun.

6.      BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa. BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

7.      PEMBENTUKAN DESA

Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa dapat berupa penggabungan beberapa desa, atau bagian desa yang bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau pembentukan desa di luar desa yang telah ada.
Desa dapat diubah atau disesuaikan statusnya menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa Pemerintah Desa bersama BPD dengan memperhatikan saran dan pendapat masyarakat setempat. Desa yang berubah menjadi Kelurahan, Lurah dan Perangkatnya diisi dari pegawai negeri sipil.
Desa yang berubah statusnya menjadi Kelurahan, kekayaannya menjadi kekayaan daerah dan dikelola oleh kelurahan yang bersangkutan untuk kepentingan masyarakat setempat.
Desa mempunyai ciri budaya khas atau adat istiadat lokal yang sangat urgen,


8.      KEUANGAN DESA
Penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang menjadi kewenangan desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa), bantuan pemerintah dan bantuan pemerintah daerah. Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah yang diselenggarakan oleh pemerintah desa didanai dari APBD. Penyelenggaraan urusan pemerintah yang diselenggarakan oleh pemerintah desa
Sumber pendapatan desa terdiri atas:
  • Pendapatan Asli Desa, antara lain terdiri dari hasil usaha desa, hasil kekayaan desa (seperti tanah kas desa, pasar desa, bangunan desa), hasil swadaya dan partisipasi, hasil gotong royong
  • Bagi hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota
  • Bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
  • Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan;
  • Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.
  • Pinjaman desa
APB Desa terdiri atas bagian Pendapatan Desa, Belanja Desa dan Pembiayaan. Rancangan APB Desa dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa. Kepala Desa bersama BPD menetapkan APB Desa setiap tahun dengan Peraturan Desa.
9.      PEMBAGIAN ADMINISTRASI PEDUKUHAN
Padukuhan atau Pedukuhan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia yang berada di bawah Kelurahan atau Desa. Orang yang memimpin padukuhan disebut sebagai kepala dukuh. Istilah ini kembali digunakan di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur, setelah pada masa Orde Baru padukuhan diganti dengan istilah seragam dusun.
Dukuh adalah sekumpulan pemukiman yang berdekatan dan tidak dibatasi oleh suatu lahan bukan pemukiman. Secara umum, desa di Jawa merupakan sekumpulan pemukiman (dusun) yang dipisahkan oleh sungai, persawahan, ladang, atau hutan. Desa mencakup semua wilayah ini.
Pada beberapa kabupaten, pedukuhan masih harus membawahi Rukun Warga (RW) yang membawahi beberapa Rukun Tetangga (RT), namun di Kabupaten Bantul (DIY) pedukuhan langsung membawahi RT (tanpa ada RW)

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD dapat dianggap sebagai "parlemen"-nya desa. BPD merupakan lembaga baru di desa pada era otonomi daerah di Indonesia.
Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.

B.Waktu dan Tempat
Observasi dilaksanakan pada pukul 10.00 wita tanggal 21 mei 2011 sampai dengan pukul 11.00 wita pada tanggal 22 mei 2011,dan bertempat di Desa Tanjung Buka Sp.1 Tanjung Selor Kabupaten Bulungan. Pada jalur tiga di laksanakan observasi tersebut.

C.Tujuan
Praktikum yang dilakukan agar mahasiswa mengetahui kehidupan social warga desa serta merupakan salah satu pengalaman untuk mendukung kompetensi sebagai mahasiswa pertanian yang sangat berharga. Latar belakang mahasiswa yang sebagian besar bukan berasal dari lingkungan pertanian menjadikan tugas lapang ini menjadi pengalaman baru dan menarik untuk dikaji secara sosiologi. Karna cara kehidupan warga desa dengan kota sangat berbeda.Mahasiswa dapat secara langsung berdialog dengan petani, kelompok tani maupun masyarakat, mengungkap permasalahan konkrit yang dihadapi para petani serta mencari solusi terbaik. Teori yang diperoleh selama proses pembelajaran telah cukup sebagai dasar untuk memahami dinamika masyarakat secara faktual. Mahasiswa juga dapat mengkaitkan kajian teoritik dengan fakta di lapang serta membandingkan kemudian dapat menarik benang  merah dari keduannya.serta bayak peljaran yang akan di dapat.









                                


BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
     A .HASIL OBSERVASI
1.      PERUBAHN SOSIAL
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi akibat ketidak sesuaian di antara unsur-unsur sosial yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Menurut  jhon Lewis Gillin dan Phillip Gillin,perubahan sosial adalah suatu variasi  dari cara hidup yang diterima,akibat adanya perubahan kondisi geografis,kebudayaan material,komposisi penduduk,ideologi,maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.
Menurut Samuel Koening,perubahan sosial menunjukan pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.modifikasi tersebut dapat terjadi karna sebab-sebab internal dan eksternal sedangkan menurut Kingsley Davis,perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.Misalnya,timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis yang menyebabkan terjadinya perubahan hubungan antara buruh dengan majikan,yang pada akhirnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik dan terakhir menurut Selo Seomardjan,perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi system sosialnya,termasuk di dalamnya nilai,sikap,dan pola prilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Dari definisi tersebut,bahwa perubahan sosial mencakup hal-hal berikut;
·           Perubahan pola-pola atau lembaga-lembaga kemasyarakatan
·           Memengaruhi system sosial,termasuk struktur sosial kemasyarakatan dan perwujudan kebudayaan


·           Disebabkan  oleh factor dari dalam dan dari luar masyarakat itu sendiri
·                       Perubahan  sosial yang terjadi di tanjung buka jalur 3 terbilang perubahan social lambat, bukan semakin maju tetapi semakin mundur,banyak warga tanjung buka di jalur 3 ini semakin bekurang ini dikarenakan banyak warga yang berpindah tempat atau kembali keasal mereka dan menjual rumah mereka yang ada di tanjung buka ini sehingga banyak rumah-rumah kosong yang kami jumpai di jalur 3.
Perubahan sosial bisa disebabkan factor internal dan eksternal.
a.       Factor internal
·         Perubahan jumlah penduduk
Penduduk yang jumlahnya berkurang atau yang berpindah kedaearah lain juga menyebabkan kekosongan dalam kelas sosial dan pembagian kerja yang sebelumnya telah terbentuk di dalam masyarakat.Di beberapa masyarakat pedesaan,berkurangnya jumlah penduduk usia produktif menyebabkan perubahan dalam system pengelolahan tanah.pengelolahan dan pengelompokan tenaga kerja  didasarkan pada jenis pekerjaanya.
·         Pertentangan dalam masyarakat
Pertentangan dalam masyarakat dapat terjadi antar individu,individu dengan kelompok,maupun antar kelompok.pertentangan kepentingan tersebut dapat menimbulkan perubahan-perubahan.Misalnya,pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua.pertentangan ini sering kali terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional ke tahap modern.generasi muda lebih mudah menerima unsure-unsur budaya asing,misalnya cara berpakaian,pendidikan,dan sebagainya.sedangkan generasi tua lebih sulit menerimanya oleh karena itu,harus terjadi kompromi di antara kedua generasi tadi agar penerimaan unsure baru dapat disetujui oleh kedua belah pihak sehingga mengubah tatanan lama.
b.      Factor eksternal
·         Lingkungan fisik
Dilihat dari lokasinya desa tanjung buka jalur 3 ini begitu sepi,selain itu listrik juga belum bisa masuk sehingga banyak warga yang menggunakan jenset atau lampu tembok sebagai penerang.desa tajung buka ini juga merupakan daerah rawa karena sering terjadi pasang surut.


2.      POLA –POLA  KEBUDAYAAN
perubahan sosial budaya menyangkut perubahan masyarakat dan kebudayaannya.suatu perubahan kebudayaan mencakup perubahan pada semua bagiannya,yaitu kesenian,ilmu pengetahuan,teknologi bahkan perubahan-perubahan bentuk dan aturan dalam organisasi sosial itu sendiri.Menurut Soerjono Soekanto,sering kali kita kesulitan memisahkan antara perubahan sosial dengan perubahan budaya,sebab tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terwujud dalam suatu masyarakat .Akan tetapi,perubahan sosial dan budaya mempunyai satu aspek yang sama,yaitu keduanya berhubungan dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhanya.Suatu perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu tidak mungkin terhenti pada suatu titik,karena perubahan dibidang lain akan segera mengikuti perubahan sosial budaya yang telah terjadi,hal ini disebabkan karena struktur lembaga-lembaga kemasyarakatan sifatnya saling terjalin satu dengan yang lain. 
            Seperti pola- pola kebudayaan di desa tanjung buka,masyarakat disini setiap tahunnya sering mengadakan sedekah bumi atau suranan yang biasa kita kenal dengan pesta panen.ini merupakan bentuk syukur mereka terhadap apa yang telah di berikan oleh Tuhan terhadap mereka.
            Selain itu masyarakat disini juga sering mengadakan yasinan di musollah sekali dalam satu bulan dan pengajian bergilir dari rumah yang satu kerumah yang lainya.disini bisa kita lihat bahwa masyarakat desa tanjung buka masih memiliki rasa persaudaraan yang kuat meskipun mereka berasal dari bermacam-macam suku.setiap maulid masyarakat disni juga melakukan pengajian dan menampilkan rabana sebagai hiburannya.
            Kebudayaan di desa tanjung buka ini bisa saja berubah sesuai dengan perkembangan zaman.Di lihat dari kebudayaan desa tanjung buka perubahanya sangat lambat memerlukan waktu lama dan serangkaian perubahan-perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat pula.Pada evolusi,perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesusaikan diri dengan keperluan-keperluan,keadaan-keadaan,dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
           



Ada beberapa teori yang mendasari perubahan itu lambat,yaitu ;
Teori Perubahan Unilinier,mengatakan bahwa manusia dan masyarakat,termasuk kebudayaanya,mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu.  Perkembangan itu bermula dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang kompleks,hingga kemudian sampai pada tahap yang sempurna.

Teori Perubahan Universal,menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap,sebab kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu.Prinsip-prinsip teori ini di kemukakan oleh Habert  Spencer,yang mengatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok heterogen,baik sifat maupun susunannya.

Teori Perubahan Multilinier,menekankan penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat,misalnya mengadakan penelitian perihal pengaruh perubahan system pencaharian dari system berburu ke pertanian terhadap system kekeluargaan dalam masyarakat.



Kebudayaan merupakan suatu system.Artinya, bagian-bagian dari kebudayaan itu saling berkaitan satu dengan yang lainya.Perubahan satu unsure kebudayaan akan mempengaruhi unsure-unsure yang lainnya.Hal ini bisa kita lihat  contohkan ketika program listrik masuk desa mulai dijalankan ,masuknya listrik kepedesaan yang sebelumnya tidak ada listrik,membawa perubahan besar dalam kehidupan penduduk desa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.perubahan itu akan terjadi dan begitu terasa pada peningkatan beragam kebutuhan akan barang-barang  elektronik seperti radio,televisi,kulkas.

Dengan memiliki perangkat elektronik tersebut,pola hidup mereka mengalami perubahan.Waktu tidur berubah semakin menjadi larut,pranata-pranata hiburan juga ikut mengalami perubahan.Ikatan-ikatan sosial masyarakat desa semakin mengendur,karena mereka mghabiskan waktunya di depan pesawat televise di bandingkan dahulu banyak berinteraksi diluar dengan sesama keluarga.pertunjukan seni tradisional  lebih banyak ditonton di televise dari pada melalui pertunjukan langsung di panggung-panggung.selain itu juga mereka bisa lebih leluasa mengerjakan aktivitas-aktivitas di malam hari dengan adanya penerangan lampu.dari kenyataan ini,perubahan-perubahan lainnya akan semakin terbuka dan langsung secara beruntun.

Dengan adanya perubahan sosial di desa tanjung buka, tetapi proses-proses sosialnya tidak berubah sama sekali, hubungan mereka satu sama lain tetap berjalan baik  dan masih mau tolong-menolong satu sama lain meskipun terdapat perbedaan agama dan suku.Masyarakat disini juga masih memegang system gotong royong dalam rangka pembangunan.



Disini  yang membedakan hanyalah status sosial mereka dimana orang yang lebih tinggi  lebih dihormati,seperti guru atau bidan mereka lebih dihormati karena mereka memiliki jabatan yang lebih tinggi di bandingkan warga yang bekerja sebagai petani.selain bidan dan guru,orang pintar seperti ustad masih di hormati atau disegani karena tokoh agama.
Dengan adanya perbedaan status sosial,hubungan antara warga dengan guru atau bidan tetap berjalan baik ,proses tolong menolong masih sangat erat. Rasa solidaritas mereka berlangsung dengan baik.
Proses sosial yang baik akan terjadi apabila adanya kerjasama yang kompak satu dengan yang lain tidak membeda-bedakan agama,suku dan ras.



3.      LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Lembaga sosial merupakan terjemahan dari bahasa inggris social instituation.selain lembaga sosia,dapat juga digunakan istilah institusi sosial,pranata sosial,dan lembaga kemasyarakatan.Secara umum,lembaga sosial adalah suatu system norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting.Lembaga sosial berkaitan erat dengan asosiasi atau organisasi.Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial.
 
 Ada beberapa definisi tentang lembaga sosial  yaitu ;

a). Koentjaraningrat  (1990)
Lembaga sosial adalah system tata kelakuan dengan hubungan yang berpusat kepada kegiatan-kegiatan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan,khususnya kebutuhan hidup bermasyarakat.

b). Bruce Cohen  (1992)
Lembaga sosial adalah system pola-pola sosial yang tersusun rapid an relative bersifat tetap,serta mengandung prilaku-prilaku tertentu yang kokoh dan terpadu,demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

c). Kornblum (Sunarto,1993:64)
Lembaga sosial di bentuk untuk memenuhi kebutuhan atau sarana untuk mewujudkan kebutuhan pokok manusia.

d).Paul B. Horton (1996:244)
Lembaga (institution) adalah suatu system norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formal merupakan sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang bekisar pada suatu kegiatan pokok manusia.Lembaga-lembaga tersebut kemudian disusun untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu.

Dari beberapa definisi diatas,dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial meliputi :
a). Kumpulan dari aturan-aturan sosial dalam suatu masyarakat
b). Berisi  nilai dan norma sosial
c). Dibuat untuk mengatur berbagai kegiatan dalam usaha memenuhi kebutuhan sosial                              
     manusia dalam hidup bermasyarakat.


Ada pun ciri-ciri lembaga sosial antara lain :
a).Merupakan kumpulan prilaku
b). Mempunyai usia yang lebih panjang dari manusia
c). Mempunyai nilai-nilai khas tersendiri
d).Membutuhkan waktu yang relatif lama agar dsuatu hal menjadi bagian dari lembaga  
     sosial
e). Mempunyai tujuan
f). Mempunyai pertlengkapan untuk mencapai tujuan
g). Memiliki lambing sebagai symbol
h). Memiliki tradisi tertulis maupun tidak tertulis dalam merumuskan tujuan dan
      perangkat lembaga lainya.

Secara umum,fungsi lembaga sosial dapat di bedakan menjadi dua yaitu fungsi manifest dan fungsi laten.
a). Fungsi manifest adalah fungsi lembaga sosial yang di sadari dan menjadi harapan
      banyak orang
b). Fungsi laten adalah fungsi tersembunyi atau tidak tampak dan tidak diharapkan olek
      banyak orang.

Macam-macam lembaga sosial terdiri dari lembaga keluarga,lembaga pendidikan,lembaga politik,lembaga ekonomi,dan lembaga agama.Dan yang ada di desa tanjung buka jalur 3 adalah lembaga pendidikan  karna desa tanjung buka jalur 3  adalah desa yang masih baru dan dalam proses perkembangan untuk menuju yang lebih baik dan  maju.
 Pada hakekatnya keberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya nilai atau norma dalam masyarakat.Dimana nilai merupakan sesuatu yang baik,dicita-citakan,dan dianggap penting oleh masyarakat .Oleh karnanya,untuk menunjukan nilai sosial,masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma sosial.Sekumpulan norma akan membentuk suatu system norma. Lembaga sosial tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut Asosiasi.Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat.Namun memiliki pengertian yang berbeda.Lembaga yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi.Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. 


4.      GROUP SOCIAL
Istilah “kelompok” digunakan untuk merujuk kepada sejumlah orang yang memiliki atribut tertentu. Atribut yang dimiliki oleh suatu sejumlah orang berbeda dengan atribut yang dimiliki oleh sejumlah orang yang yang lain. Atribut yang dimaksud antara lain pelajar, pemilik mobil, warga pribumi, perempuan dan laki-laki, muslim, kelas menengah, kaya dan miskin, anggota partai dan independen, orang Jawa, dan lain-lain. Atribut yang dimiliki oleh orang yang sama menyebabkan mereka disatukan sebagai sebuah kelompok yang sama. Secara sosiologis, kelompok-kelompok yang terdapat dalam masyarakat dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe kelompok.
James W. Vander Zanden (1979) membedakan kelompok-kelompok berdasarkan 3 (tiga) kriteria dari Robert Biersted (1948), yaitu:
 (1) kesadaran akan jenis yang sama (conciousness of kind) - kecenderungan orang untuk mengakui orang lain seperti dirinya;
(2) adanya hubungan sosial antar individu (social relationship between individuals) - hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi dalam hal perasaan, sikap, dan tindakan;
(3) orientasi tujuan yang sudah ditentukan (goal-oriented associations) – sebuah unit sosial yang secara sengaja dibuat untuk mencapai tujuan tertentu.


Berdasarkan ketiga kriteria tersebut Zanden menyatakan ada empat tipe kelompok, yaitu
1) kategori statistik;
2) kategori sosial;
3) kelompok sosial; dan
4) organisasi formal.
Kategori statistik tidak memiliki ketiga kriteria diatas, melainkan sebutan dari para sosiolog, demografer, ahli statistik, dan lainnya. Individu-individu dikelompok berdasarkan atribut yang secara umum dimiliki mereka, seperti pelajar, penyandang cacat, atau pengangguran. Pada tipe kategori sosial memiliki kriteria kesadaran akan jenis yang sama.
Individu menjadi anggota dari kategori sosial tertentu dengan menyadari adanya sesuatu yang sama diantara mereka yang sesuatu tersebut mempengaruhi perilakunya, seperti laki-laki, perempuan, negro, dan anggota sejenis kelas sosial.
Kelompok sosial mirip dengan kategori sosial, yaitu ada kesadaran dari anggota kelompok akan adanya kesamaan diantara mereka, namun kelompok memiliki kriteria lain yaitu adanya interaksi diantara anggota-anggotanya; contoh dari kelompok sosial ini adalah kelompok pertemanan dan keluarga batih.
Organisasi formal mirip dengan kategori sosial dan kelompok sosial, namun organisasi formal ini muncul ketika kelompok tersebut secara sengaja dibangun menjadi sebuah unit sosial untuk mencapai tujuan tertentu; contoh organisasi formal adalah perusahaan, instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan lembaga kemasyarakatan. Biasanya dalam organisasi akan disertai dengan birokrasi yang dibuat untuk lebih menjamin adanya pencapaian tujuan.
Pembahasan tentang kelompok dalam masyarakat biasanya akan lebih merujuk kepada dua jenis kelompok terakhir, yaitu kelompok sosial dan organisasi formal; bahkan fokus pembahasan seringkali lebih terfokus pada kelompok sosial. Atas dasar itu pula dikatakan bahwa tidak semua kelompok merupakan kelompok sosial, karena ada suatu jenis kelompok lain yang hampir sama dengan kelompok sosial, yang oleh Soerjono Soekanto (1987) disebut dengan kelompok tak teratur, seperti kelompok kerumunan dan antrian karcis. Kelompok tak teratur memiliki kesadaran dan hubungan antar anggota, namun tidak sekuat pada kelompok sosial.
Bila memperhatikan sifat manusia yang memiliki keterbatasan sampai tingkat tertentu, maka tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi sendiri. Oleh karena itu, untuk menanggulangi kelemahan dan kekuranganmampuannya, seorang individu akan menggabungkan diri dengan individu lain. Proses pembentukan ini akan mengikutsertakan berbagai komponen yang biasanya mengarah kepada adanya atribut yang sama dan kesamaan lain diantara individu-individu tersebut.
           
a. Definisi Kelompok Sosial
            Kelompok sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama.
Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial dari beberapa ahli.
a. Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
b. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
c. Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan individdu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.
            Menurut Soerjono Soekanto, suatu himpunan manusia dikatakan kelompok sosial apabila memenuhi persyaratan berikut ini :
a. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia bagian dari kelompok tersebut.
b. Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada kesungguhan para anggotanya dalam melaksanakan perannya.
c. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
d. Memiliki kepentingan bersama.
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya.


b. Ciri-ciri Kelompok Sosial
Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut :
a. Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.
b. Memiliki struktur sosial
c. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
d. Memiliki faktor pengikat.
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.


c. Proses Pembentukan Kelompok Sosial
1. Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial adalah
·         Dorongan untuk mempertahankan hidup
·         Dorongan untuk meneruskan keturunan
·         Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
2. Dasar Pembentukan Kelompok Sosial adalah
·         Kesatuan Genealogis atau Faktor Keturunan
·         Kesatuan Religius
·         Kesatuan Teritorial (Community)
·          Kesatuan Kepentingan (Asosiasi)
d. Klasifikasi Kelompok Sosial
1. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota
            Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
a. Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.
b. Solidaritas Organik
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antaranggota.
2. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok.
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
a. Gemeinschaft (Paguyuban)
Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim.
b. Gesellschaft (Patembayan)
Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu.
3. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri
a. In-Group
Menurut Zanden (1979) in-group merupakan suatu unit sosial dimana secara individual menjadi bagian dari kelompok tersebut dan dia mengidentifikasikan dirinya, yang dalam istilah teknis individu memandang kelompok sebagai “kami”-nya
b. Out-Group
out-group merupakan suatu unit sosial dimana secara individual tidak menjadi bagian dari kelompok tersebut dan dia tidak mengidentifikasikan dirinya; atau kelompok tersebut bagi dia adalah “mereka”-nya.
In-group dan out-group feeling ini dapat terjadi pada individu terhadap kelompok primer maupun kelompok sekunder, karena tekanannya lebih pada apakah dia menjadi bagian dari kelompok tersebut dan mengidentifikasikan dirinya atau tidak.Individu yang mengidentifikasikan dirinya dalam suatu kelompok akan memiliki kertikatan yang kuat untuk mengikuti semua aturan yang berlaku dalam kelompok tersebut. Norma-norma yang dikembangkan dalam kelompok menjadi pedoman yang penting baginya dan mempertegas dirinya sebagai bagian dari in-groupnya. Sikap in-group dan out-group dapat menjadi dasar bagi munculnya antagonisme dan antipati, bahkan lebih jauh lagi dapat menimbulkan adanya sikap etnosentrisme. Dengan kata lain, pengembangan sikap in-group dan out-group ini dapat dipacu pula oleh pandangan streotif dari dalam kelompok terhadap kelompok lainnya.
            Seiring dengan perkembangan masyarakat, maka seorang individu tidak selalu hanya menjadi anggota dari satu kelompok saja, namun cenderung untuk menjadi anggota beberapa kelompok sekaligus. Di lain fihak, tidak selalu individu dapat menjadi anggota suatu kelompok secara formal. Yang lebih sering terjadi adalah individu mengembangkan kepribadian dan perilakunya berdasarkan kepada kelompok yang diacunya. Kelompok demikian dikenal dengan istilah kelompok acuan (reference group). Individu yang mengacu akan berprilaku seperti yang dilakukan oleh individu-individu anggota kelompok acuannya. Proses interaksi antara anggota kelompok acuan dengan individu tersebut tidak dilakukan secara langsung, namun pengaruh kelompok tersebut dirasakan juga oleh orang-orang yang tidak menjadi anggota. Pengaruh kelompok terhadap perubahan perilaku individu ini sangat besar, dan memiliki dampak yang sangat luas.
4. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Hubungan diantara Para Anggotanya.
a. Kelompok Primer
Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan memiliki perasaan kebersamaan.
b. Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan yang sama sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.
5. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Sistem Hubungan
a. Kelompok Formal

Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja diciptakan, sehingga unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian fungsional yang berhubungan.
b. Kelompok Informal.
Kelompok informal adalah kelompok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat dan intim.
            Berdasarkan hasil dari observasi yang telah dilakukan pada desa Tanjung Buka SP 1 Jalur 3 group social yang ada pada desa tersebut adalah yasinan dan arisan ibu-ibu saja.Acara tersebut termasuk dalam group sosial karena  masuk dalam ciri-ciri kelompok sosial dan dalam dasar-dasar pembentukan kelompik sosial.Acara yasinan merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain,memiliki norma-norma yang mengatur diantara hubungan para anggotanya,memiliki kepentingan bersama serta adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggota.
Jika dilihat dari bentuk klasifikasi kelompok social berdasarkan solidaritas antar anggota maka kelompok social yang ada dalam pada desa tanjung Buka termasuk dalam klasifikasi solidaritas mekanik,Sedangkan bila dilihat dari klasifikasi berdasarkan hubungan diantara para anggotanya maka group social yang ada termasuk dalam klasifikasi kelompok primer






5.     Sistem Status dalam Pelapisan Masyarakat

1.      Pengertian
Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan wali kota dan jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di rt atau rw kita ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang miskin.
Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain.
Beragamnya orang yang ada di suatu lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial (pengkelas-kelasan) atau diferensiasi sosial (pembeda-bedaan).
Pengertian Status Sosial :
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.
Pengertian Kelas Sosial :
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu.

Pengertian Stratifikasi Sosial :
Stratifikasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi dipedesaan di mana kepala desa berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi dari pada struktur masyarakat bawah dipedesaan tersebut.
Pengertian Diferensiasi Sosial :
Diferensiasi sosial adalah pengkelasan / penggolongan / pembagian masyarakat secara horisontal atau sejajar. Contohnya seperti pembedaan agama di mana orang yang beragama islam tingkatannya sama dengan pemeluk agama lain seperti agama konghucu, budha, hindu, katolik dan kristen protestan.
Pelapisan social merupakan gejala yang universal.Kapanpun dan didalam masyarakat manapun, pelapisan social selalu ada.selo soemardjan dan soelaiman soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang di hargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi.Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat dapat berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.

Pengaruh pelapisan social merupakan gejala umum yang dapat ditemukan disetiap masyarakat pada segala jaman.betapapun sederhananya masyarakat gejala ini pasti dijumpai.Paa sekitar 2000 tahun yang lalu,Aristoteles menyatakan bahwa didalam stiap Negara selalu terdapat 3 unsur yaitu  mereka yang kaya sekali, mereka yang ada di tengah-tengah,dan mereka yang miskin.Adam Smith membagi masyarakat dalam 3 kategori yaitu orang-orang yang hidup dari penyawaan tanah, orang-orang yang hidup dari upah kerja,serta dari keuntungan perdagangan.Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan di terima secara luas oleh masyarakat.
Status sosial adalah Kedudukan sosial individu, keluarga dan masyarakat  yang mempunyai tujuan yang sama dan saling berinteraksi.Adalah tempat dimana seseorang  dihubungkan dengan orang-orang lainnya dalam suatu sistim social.Hasil penilaian orang lain thd diri seseorang dengan siapa ia berhubungan.
Contoh : anak, ayah, pamong desa, petani, buruh nelayan, pendega, kiai, bangsawan dll.
Macam-macam status social yang ada di masyarakat antara lain :
1.      Ascribet Status
Tipe status yang di dapat sejak lahir
2.      Achieved Status
Tipe status social yang didapat seseorang karna kerja keras dan usaha yang dilakukannya.
3.      Assigned Status
Tipe status social yang di peroleh seseorang didalam lingkungan masyarakat yang bukan di dapat sejak lahir tetapi diberikan karna usaha dan kepercayaan masyarakat.

2.      Terjadinya pelapisan Masyarakat
1.    Terjadi dengan sendirinya
proses ini berjalan sesuai  dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dbentuk bukan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu sebelumnya.tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya.

2.    Terjadinya dengan disengaja
System pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar  tujuan bersama


3.      Pembedaan Sestem Pelapisan menurut sifatnya
1.      sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
Didalam system ini perpindahan aggota masyarakat kelapisan lain baik keatas maupun kebawah tidak mungkin terjadi,kecuali ada hal-hal yang istimewa.
2.      sistem pelapisan masyarakat terbuka.
Didalam system yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh kelapisan yang ada dibawahnya atau naiknya ke lapisan yang didalamnya.
3.      sistem pelapisan masyarakat campuran
Stratifikasi social campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.
System pelapisan masyarakat di desa tanjung buka ini bisa di golongkan ke dalam system pelapisan masyarakat terbuka.dimana setiap masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih naik ke lapisan atas atau kelapisan bawah,maksudnya warga bisa menaikkan jabatan mereka dengan berusaha atau bekerja kerja keras untuk mendapatkan posisi yang teratas.begitu pula sebaliknya,warga yang tidak mau berusaha dan bekerja keras mereka akan tetap berada di lapisan bawah.meskipun terdapat system pelapisan tersebut,antara lapisan atas dan lapisan bawah,tetapi hubungan antar warganya tetap berjalan baik.

6. Pola Komunikasi.
1. Landasan Teoritis.
Pola komunikasi didalam suatu negara selalu dipengaruhi oleh sikap dan pandangan hidup bangsanya sekaligus memberikan bentuk bagi falsafah komunikasi yang dianut dalam proses interaksi antar orang yang terjadi di negara itu. Falsafah komunikasi yang dianut, pada umummya sejalan dengan sistem politik yang berlaku.
Komunikasi mempunyai kemampuan menambah pengetahuan, merubah dan memperkuat opini, merubah sikap serta menimbulkan partisipasi secara individual maupun menambah sikap serta menimbulkan partisipasi secara individual maupun sosial. Keadaan ini mengharuskan adanya kesamaan pandangan antara supra dan infrastruktur politik dalam mengimplementasikan kegiatan komunikasi sesuai dengan filsafat bangsa itu sendiri.
2. Perkembangan komunikasi dalam Era Reformasi di Indonesia.
Melihat perkembangan politik di negara kita saat ini sebagai dampak dari adanya reformasi, telah muncul berbagai pemikiran mengenai negara dalam rangka mencari format yang pas bagi pelaksanaan sistem politik di Indonesia. Beberapa diantaranya ialah adanya gagasan untuk membentuk negara federal, menguatnya tuntutan otonomi, adanya gugatan terhadap Pancasila sebagai satu-satunya azas otonomi, terbentuknya partai-partai politik yang kian hari kian bertambah, semakin maraknya unjuk rasa yang dilakukan oleh berbagai lapisan dan golongan masyarakat.
Didalam dunia komunikasi juga terjadi perkembangan baru, antara lain dicabutnya Keputusan Menteri Penerangan tentang peraturan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP), sehingga pengurusannya menjadi lebih mudah, terbangunnya keberanian moral dalam menyampaikan aspirasi dan koreksi meskipun terkadang tidak sejalan dengan pemerintah, adanya toleransi yang tinggi dalam perbedaan pendapat, penggunaan media massa yang semakin berani dalam menyajikan fakta atau opini serta berbagai perkembangan lain yang pada akhirnya bermuara kepada suatu komitmen yakni bagaimana persatuan dan kesatuan tetap dapat dipelihara dalam dinamika yang sedang berkembang sekarang ini.

7. Peran wanita
Mengimbangi Peranan Wanita: Isteri, Ibu dan Pekerja
Jika diimbas kembali wanita pada suatu ketika dahulu wanita merupakan suri rumah yang memainkan peranan tradisi sebagai ibu dan isteri dalam sesebuah keluarga. Dengan perubahan masa dan arus pemodenan, wanita telah menceburi dunia kerjaya, bersama-sama kaum lelaki berjuang untuk membangunkan negara. Semenjak 40 tahun yang lalu, wanita telah mencapai satu kemajuan mengagumkan dalam sektor pekerjaan di Malaysia. Bilangan wanita menyertai dunia pekerjaan meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat (2004), peratusan tenaga kerja wanita meningkat dari 37 peratus pada tahun 1970 ke 43.5 peratus pada tahun 1995, dan 47.7 peratus pada tahun 2003.

Petikan kata-kata Allahyarham Tun Abdul Razak semasa upacara pembukaan rasmi Muktamar Pertubuhan-Pertubuhan Wanita Islam yang pertama pada 7 Mac 1975 berkata;

“….kalaulah kaum wanita tidak bersama-sama mengambil bahagian dalam usaha-usaha pembangunan, maka bermaknalah kita mengabaikan satu sumber tenaga yang penting. Kalau kita perhatikan negara-negara yang telah maju, kita tentu dapat melihat bagaimana kaum wanitanya menjadi tenaga besar bagi membawa negara-negara tersebut ke mercu kejayaan. Kita mahu wanita kita cergas dalam sebarang bidang yang boleh memberikan kebajikan kepada negara, bangsa dan agama. Akan tetapi kita berharap segala langkah dan tindakan serta usaha-usaha yang dilakukan itu tidak akan menjejas nilai-nilai kewanitaan yang ada pada mereka yang memang terpuji dan disanjung tinggi…” Petikan kata-kata dari Allahyarham

Tun Tunku Abdul Rahman ini diambil dari penulisan Shamsiah Hj. Mahli dalam Mengimbangi Peranan Wanita: Bakal Ibu & Teknorat Negara (2005). huraikan Wanita yang bekerja boleh diterjemahkan sebagai wanita yang melaksanakan tugas, mempunyai matlamat untuk maju ke hadapan dan memikul tanggungjawab untuk dirinya dan keluarganya (Prof. Dr. Mohamad Sadli, 1997). Mereka dikenali sebagai “feminisme buruh” dimana ia bermaksud wanita bekerja dalam industri kilang yang berteraskan eksport, buruh intensif dan memerlukan kemahiran rendah, wanita bekerja dalam sektor yang dikuasai lelaki, wanita terus bekerja dalam sektor pekerjaan yang pada tradisinya adalah bidang wanita dan wanita bekerja di luar negara. Menurut Dr Nasarudi Omar (2004), wanita mempunyai hak untuk bekerja dalam pelbagai bidang seperti bidang politik, kerajaan atau swasta selagi pekerjaan yang dilakukan dalam keadaan sopan, memelihara agamanya, tidak melanggar peraturan dan menghindari kesan- kesan negatif terhadap diri dan persekitarannya.

Peranan wanita yang bekerja mempunyai bebanan kerja yang banyak sehingga mereka tidak terdaya lagi untuk menggalas kewajipan dan tanggungjawab sebagai isteri dan ibu di rumah. Menurut Rahmah Ismail (1996), penglibatan wanita dalam pekerjaan formal tidak membebaskan mereka daripada tanggungjawab kepada keluarga. Ini menunjukkan wanita bekerjaya mempunyai 3 peranan serentak iaitu sebagai ibu kepada anak, isteri kepada suami dan pekerja kepada Negara. Sehingga ada di antara mereka tidak terdaya lagi untuk menggalas kewajipan dan tanggungjawab sebagai isteri dan ibu di rumah. Dari pagi sehinggalah lewat petang, mereka sibuk merancang, mengurus dan membina masa depan empayar kerjaya. Dalam melaksanakan tuntutan ini, memerlukan keupayaan wanita mengimbangi peranan mereka sebagai seorang ibu, isteri dan pekerja kerana setiap tindakan mereka bakal memberikan impak yang cukup mendalam kepada negara dan sistem keluarga.

Keadaan semasa secara tidak langsung memaksa wanita memainkan peranan seimbang di antara alam rumah tangga dan dunia masyarakat luar. Hal ini sebenarnya cabaran besar kepada wanita dan meletakkan wanita di persimpangan. Menurut Zaini Mahbar (1996), selain berperanan membentuk generasi akan dating, wanita juga berperanan dalam pembangunan ekonomi keluarga sebagai rakan kongsi untuk menambah pendapatan suami. Menurut beliau lagi, penglibatan wanita dalam dunia pekerjaan adalah sebagai usaha untuk mengeluarkan keluarga dalam belenggu kemiskinan bukanlah satu pengorbanan yang kecil. Islam memberi kaum wanita kebebasan untuk bekerja selagi mereka memenuhi syarat dan mereka mempunyai hak untuk bekerja dalam apa-apa bidang yang halal. Bagi wanita yang menghadapi kesempitan hidup, syariat Islam memang membolehkan mereka bekerja di luar rumah untuk membantu suami dan keluarga.

Peranan wanita sebagai pekerja Kekayaan dan jatuh bangunnya sesebuah negara adalah bergantung kepada kekuatan ekonomi Negara itu. Untuk menjadikan ekonomi Negara kuat dan kukuh, peranan tenaga kerja samaada lelaki dan wanita adalah besar. Wanita juga adalah sebahagian daripada tenaga kerja. Oleh itu, wanita juga berperanan yang besar dalam aktiviti ekonomi dunia dan sesebuah negara melalui peranannya yang produktif dan reproduktif. Banyak faktor yang menyebabkan wanita terlibat dalam bidang pekerjaan seperti untuk meningkatkan kualiti hidup, untuk meringankan beban kedua ibu bapa, membayar hutang pinjaman pengajian, mengurangkan kebertangungan terhadap suami dan menaikkan identiti sosial.

persimpangan. Menurut Zaini Mahbar (1996), selain berperanan membentuk generasi akan dating, wanita juga berperanan dalam pembangunan ekonomi keluarga sebagai rakan kongsi untuk menambah pendapatan suami. Menurut beliau lagi, penglibatan wanita dalam dunia pekerjaan adalah sebagai usaha untuk mengeluarkan keluarga dalam belenggu kemiskinan bukanlah satu pengorbanan yang kecil. Islam memberi kaum wanita kebebasan untuk bekerja selagi mereka memenuhi syarat dan mereka mempunyai hak untuk bekerja dalam apa-apa bidang yang halal. Bagi wanita yang menghadapi kesempitan hidup, syariat Islam memang membolehkan mereka bekerja di luar rumah untuk membantu suami dan keluarga.

Peranan wanita sebagai pekerja Kekayaan dan jatuh bangunnya sesebuah negara adalah bergantung kepada kekuatan ekonomi Negara itu. Untuk menjadikan ekonomi Negara kuat dan kukuh, peranan tenaga kerja samaada lelaki dan wanita adalah besar. Wanita juga adalah sebahagian daripada tenaga kerja. Oleh itu, wanita juga berperanan yang besar dalam aktiviti ekonomi dunia dan sesebuah negara melalui peranannya yang produktif dan reproduktif. Banyak faktor yang menyebabkan wanita terlibat dalam bidang pekerjaan seperti untuk meningkatkan kualiti hidup, untuk meringankan beban kedua ibu bapa, membayar hutang pinjaman pengajian, mengurangkan kebertangungan terhadap suami dan menaikkan identiti sosial.


8.      POLA HUBUNGAN ANTAR SUKU BANGSA
            Setiap hubungan yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari,memmiliki pola yang berbeda-beda,tentunya hubungan dengan anggota keluarga kita tidak akan sama dengan hubungan kita  dengan teman-teman.Pengetahuan tentang interaksi social akan sangat membantu dalam memahami berbagai perilaku dalam hubungan antar manusia.
            Interaksi social dapat juga diartikan sebagai hubungan-hubungan social yang dinamis.Hubungan social yang dimaksud dapat berupa hubungan antar individu yang satu dengan lainnya,antara kelompok yang satu dengan lainnya,maupun antar kelompok dengan individu.
            Hubungan antar suku bangsa juga termasuk dalam interaksi social.Hubungan antar suku bangsa dapat terjadi bila antar dua individu atau kelompok terdapat kontak social dan komunikasi.
a.Kontak Sosial
            Kontak social merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan social.Asal kata kontak adalah dari bahasa latin yaitu Con atau Cum yang berarti bersama-sama,dan tango yang berarti menyentuh.Jadi,arti dari kontak adalah bersama-sama menyentuh.Namun dalam hubungan social pertemuan badaniah tidak selalu diperlukan.Kita dapat melakukan kontak social walaupun tidak berjumpa dengan individu lain,yaitu dengan menggunakan salah satu alat telekomunikasi.Kontak social dapat terjadi dalam tiga bentuk,yaitu interaksi antara individu dengan individu,individu dengan kelompok,dan kelompok dengan kelompok.
b.Komunikasi
            Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran serta reaksi terhadap informasi yang disampaikan.Informasi yang disampaikan dapat berupa pembicaraan,gerak tubuh atauu sikap.Setelah menafsirkan kemudian orang tersebut memberikan raeksi.Penggunaan bahasa disebut dengan komunikasi verbal,sedangkan penggunaan anggota tubuh lain,selain suara,disebut dengan komunikasi nonverbal.Pada proses terjadinya siatu hubungan maka kedua bentuk komunikasi ini sama-sama penting.
Hubungan antar suku bangsa harus berjalan dengan baik agar kehidupan dapat berjalan dengan baik pula.Hubungan yang baik dapat menuju kearah persatuan,tetapi hubungan yang tidak baik akan menuju kearah perpecahan.bentuk hubungan yang menuju kearah persatuan yaitu bentuk kerja sama yang merupakan suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompokuntuk mencapai satu atau beberapa tujuan,bentuk yang kedua adalah akomodasi yang berarti sebagai suatu keadaan,dimana terjadi keseimbangan dalam interaksi antar individu  atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma social yang berlaku dalam masyarakat.Sedangkan bentuk yang ketiga adalah asimilasi yang merupakan suatu proses dimana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan dan tujuan kelompok.
Bentuk suatu hubungan yang menuju kearah perpecahan yaitu meliputi persaingan,kontraversi,dan pertentangan.Persaingan adalah suatu proses social,dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing,mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan.Bentuk kontroversi merupakan bentuk interaksi social yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan.Sedangkan pertentangan merupakan suatu proses sosisl dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.


      
  9. KEKUASAAN DAN WEWENANG         
a.Kekuasaan
Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia. Oleh karena itu, kekuasaan (power) sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia. Oleh karena itu kekuasaan (power) sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.
Menurut Max Weber kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauan sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu.Kekuasaan mencakup kemampuan untuk memenuhi (agar yang diperintah patuh) dan juga untuk memberi keputusan-keputusan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi tindakan-tindakan fihak-fihak lainnya.
Pada Desa Tanjung Buka sp 1 jalur 3,yaitu tempat dimana observasi dilakukan tidak ada kekuasaan yang khusus menurut Max Weber tersebut.Daerah tersebut  penduduknya masih bersifat kekeluargaan,jadi tidak ada yang mempunyai atau menduduki kekuasaan tertentu.Semua masyarakat masih saling menghormati dan menghargai satu sama lain,lain halnya dengan masyarakat yang ada di kota yang ingin menang sendiri tanpa melihat kondisi masyarakat yang lain.
. Kekuasaan mempunyai aneka macam bentuk, dan bermacam-macam sumber. Hak milik kebendaan dan kedudukan adalah sumber kekuasaan. Birokrasi juga merupakan salah satu sumber kekuasaan, di samping kemampuan khusus dalam bidang ilmu-ilmu pengetahuan yang tertentu ataupun atas dasar peraturan-peraturan hukum yang tertentu. Jadi kekuasaan terdapat dimana-mana, dalam hubunga sosial maupun di dalam organisasi-organisasi sosial. Tetapi biasanya kekuasaan tertinggi berada pada organisasi yang dinamakan “negara”. Secara formal Negara mempunyai hak untuk melaksanakan kekuasaan tertinggi, kalau perlu dengan paksaan.Itulah yang dinamakan kedaulatan.
1.Unsur-Unsur Saluran Kekuasaan Dan Dimensinya
Kekuasaan yang dapat dijumpai pada interaksi sosial antara manusia maupun antara kelompok mempunyai beberapa unsur pokok  yaitu:
1). Rasa takut
2). Rasa cinta
3). Kepercayaan
4). Pemujaan

2.Cara Mempertahankan Kekuasaan
1.       Dengan jalan menghilangkan segenap peraturan-peraturan lama, terutama dalam bidang politik
2.       Mengadakan sistem-sistem kepercayaan (belief-systems) yang akan dapat memperkokoh

3.       Pelaksanaan adminitrasi dan birokrasi yang baik.
4.       Mengadakan konsolidasi horizontal dan vertikal.
3. Unsur-unsur kekuasaan.
1.       Wewenang adalah kekuasaan yang syah untuk melaksanakan peranan sesuai
dengan jabatan untuk mewujudkan harapan-harapan selaras dengan budaya
komunitas. Wewenang merupakan wahana untuk memasyarakatkan nilai-nilai dan norma-norma dalam budaya dari suatu komunitas. Contoh kasus: Seorang bos yang memiliki wewenang untuk menyuruh anak buahnya untuk melaksanakan tugas dengan sangat baik.
2.       Paksaan (coercive) berdasar atas rasa takut. Kekuasaan yang bertipe paksaan
ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi hukuman kepada orang lain. Misalnya penggunaan kekerasan fisik dan benturan senjata. Gaya kepemimpinan yang cocok adalah dengan pemberian intruksi terhadap pengikut ditingkat kematangan yang rendah.
Contoh kasus: Seorang preman dipasar yang meminta jatah uang harian kepada para pedagang kaki lima, dan jika kemauannya tidak diturutin maka dagangannya akan dihancurkan.
3. Manipulatif adalah unsur kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara yang licik.Model manipulatif ini melihat manusia sebagai obyek dari pengaruh mereka, dan bahwa manusia adalah system yang kompleks dengan kebutuhan-kebutuhan akan kasih sayang. Manipulasi juga dapat didevinisikan sebagai suatu bentuk kekuasaan yang perlu dipertanyakan dan bersifat merendahkan diri.
Contoh kasus: Seorang pedagang ayam goreng (fried Chicken) siap saji, yang ingin merauk keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara mencampurkan yam segar dengan
ayam yang sudah mati (ayam bangkai), untuk dijadikan ayam goreng tersebut. Kerjasama adalah proses mempengaruhi perliakunya yaitu dengan cara
pembagian tugas yang akan dipersentasi. Kerjasama itu proses mempengaruhi
perilaku yang tanpa wewenang dan juga tanpa paksaan , tekanan, dan ancaman.
Contoh kasus: Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi yang ingin mengadakan Pameran Bekasi (Bekasi Expo), dia bekerjasama dengan Event Organizer (EO) yang melaksanakan acara tersebut guna mendapatkan acara yang sukses, dan mendapatkan keuntungan bersama.
5. Prestasi Kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan performance. ada prinsipnya, ada istilah lain yang lebih menggambarkan pada “prestasi” dalam bahasa Inggris yaitu kata “achievement”. Tetapi karena kata
tersebut berasal dari kata “to achieve” yang berarti “mencapai”.
Contoh kasus: Seorang pegawai di salah satu perusahaan swasta yang bekerja dengan sangat baik, sehingga dia mendapatkan bonus dari perusahaan tersebut.

4,Beberapa Bentuk Lapisan Kekuasaan
Bentuk-bentuk kekuasaan pada masyarakat-masyarakat tertentu di dunia ini beraneka macam dengan masing-masing polanya. Biasanya ada satu pola yang berlaku umum pada setiap mayarakat. Betapapun perubahan-perubahan yang dialami masyarakat itu (yang akan menelorakan suatu pola baru). Namun pola tersebut akan selalu muncul atas dasar pola lama, yang berlaku sebelumnya. Kiranya dapat dikatakan bahwa bentuk dan sistem kekuasaan selalu menyesuaikan diri pada masyarakat dengan adat-istiadat dan pola-pola perilakunya. Karena integarasi masyarakat dipertahankan oleh tata tertib sosial dan dijalankan oleh penguasa, maka masyarakat mengakuai adanya lapisan kekuasaan tersebut. Walaupun kadang-kadang kenyataanya demikian merupakan beban. Perlu pula ditambahkan bahwa kekuasaan bukanlah semata-mata berarti banyak orang tunduk di bawah penguasa. Menrut Mac Lver ada tiga pola umum sistem lapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan, yaitu:
1. Tipe pertama (tipe kata) adalah sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tgas dan kaku. Tipe semacam ini biasanya dijumpi pada masyarakat berkasta, di mana hampir-hampir tak terjadi gerak social vertical. Garis pemisah antara masing –masing lapisan hampir tak mungkin ditembus. Pada puncak piramida di ats, duduk penguasa tertinggi (misalnya maharaja, raja dan sebaginya) dengan lingkungannya, yang didukung oleh kaum bangsawan, tentara dan, para pendeta. Lapisan kedua terdiri dari para petani dan buruh tani yang kemudian diikuti denga lapiasan terendah dalam masyarakt yang terdiri dari para budak.Pada Desa Tanjung Buka bentuk lapisan ini tidak ada,karena pada daerah tersebut semua masyarakat kedudukannya sama,tidak ada yang membedakannya.Di sana juga tidak ada system kasta walaupun sebagian masyarakat bersuku jawa,Hal ini dikarenakan suku jawa pada daerah tersebut tidak seperti jawa-jawa kuno yang ada di masa lalu yang bersistem brahmana.Jawa pada daerah ini sudah bercampur dengan suku yang lain sehingga jawa kunonya tidak terlihat lagi.
2. Tipe yang kedua (tipe oligarkis) masih mempunyai garis pemisah yang tegas. Akan tetapi dasar pembedaan kelas-kelas social ditentukan oleh kebudayaan masyarakat, terutama pada kesempatan yang diberikan kepada para warga untu memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu. Bedanya dengan tipe yang pertama adalah, walaupun kedudukan para warga pada tipe kedua masih didasarkan pad kelahiran ascribed status tetapi individu masih diberi kesempatan untuk naik lapisan. Disetiap lapisan juga masih dijumpai lapisan-lapisan yang lebih khusus lagi, sedangkan perbedaan antara satu lapisan dengan lapisan yan lain tidak begitu mencolok Kelas menengah lazimya mempunyai warga yang paling banyak: kaum industri, perdagangan dan keuangan memegang peranan penting. Ada bermacam-macam cara dimana warga dari lapisan bawah naik tingkat lapisan dan juga ada kesempatan bagi warga lapisan menengah untuk menjadi penguasa. Tipe semacam di atas dijumpai pada masyarakat feudal yang telah berkembang. Variasi tipe kedua tersebut di atas dijumpai pada negara-negara yang didasarkan pada aliran fasisime dan juga pada negara-negara totaliter (seperti misalnya Soviet, Rusia). Bedanya adalah bahwa kekuasaan yang sebenarnya, berada di tangan partai politik yang mempunyai kekuasaan menentukan.
3. Tipe yang ketiga (tipe demokratis) menunujukkan kenyataan akan adanya garis pemisah antara lapisan yang siftnya mobil sekali. Kelahiran tidak menentuka sese orang, yang terpenting adalah kemampuan dan kadang-kadang juga factor keberuntungan. Yang terakhir ini terbukti dari anggota-angota paratai politik, yang dalam suatu masyarakat demokratis dapat mencapai kedudukan-kedudukan tertentu melalui partai.


b.Wewenang
            Sebagaimana halnya dengan kekuasaan, maka wewenang juga dapat dijumpai dimana-mana, walaupun tidak selamanya kekuasaan dan wewenang berada di satu tangan. Dengan wewenag dimaksudkan sebagai suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaan, menentukan keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah penting dan untuk menyelesaikan pertentangan-pertentangan.
Wewenang adalah kekuasaan namun kekuasaan tidak terlalu berupa kewenangan. Kewenangan merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan ( legitime power ), sedangkan kekuasaan tidak selalu memiliki keabsahan. Apabila kekuasaan politik di rumuskan sebgai kemampuan menggunakan sumber-sumber untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan leputusan politk, maka kewenangan merupakan hak moral sesuai dengan nilai-nilai dan norma masyarakat, termasuk peratuaran perundang-undangan.
Wewenang merupakan hak berkuasa yang di tetapkan dalam struktur organisasi sosial guna melaksanakan kebijakan yang di perlukan.





10.  ORGANISASI SOCIAL
a.Pengertian Organisasi Sosial
Secara garis besar pengertian organisasi social dikelompokkan ke dalam 2 pendekatan disiplin ilmu, antara lain:
1. Pendekatan Antropologi Sosial, diantaranya dikemukakan oleh:
a.WHR Rivers (dalam Harsojo, 1977: 243) mengemukakan bahwa organisasi social adalah suatu proses yang menyebabkan individu disosialisasikan dalam kelompok. Ruang lingkup penyelidikan tentang organisasi social meliputi struktur dan fungsi dari suatu kelompok social.
b.Raymond Firth (dalam Harsojo, 244) dalam bukunya Element of Social Organization menyatakan bahwa yang dimaksud organisasi adalah suatu proses social dan pengaturan aksi berturut-turut menyesuaikan diri dengan tujuan yang dipilih.Organisasi sosial adalah penyusunan dari hubungan/interaksi sosial yang dilakukan dengan jalan pemilihan dan penetapan.
2. Pendekatan yang berpusat pada hubungan antar individu dengan memakai metode genealogis. Dengan mempelajari hubungan antar individu yang khusus disebabkan kekerabatan, yang kemudian dapat dikembangkan pada studi tentang pola-pola social yang lebih besar.Dalam studi mengenai organisasi social seperti ini dapat diteliti tentang konsep perkawinan, keluarga dan system kekerabatan.
            Berdasarkan pengetahuan mengenai organisasi social maka organisasi sosial yang ada pada desa Tanjung Buka SP 1 jalur 3 adalah IRMA dan Kelompok Tani.IRMA dan Kelompok tani termasuk dalam organisasi social karena mempunyai tujuan bersama dan mempunyai norma-norma yang mengikat hubungan antar individu dan mempunyai bentuk organisasi formal.
b.Unsur-Unsur Organisasi Sosial
Organisasi social sebagai suatu asosiasi mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
1. sekelompok orang yang mempunyai tujuan tertentu, kepentingan tertentu, kegemaran tertentu atau minat- minat tertentu
2. adanya norma atau aturan-aturan tertentu yang mengikat hubungan atrar individu
3.adanya kesadaran individu sebagai anggota organisasi social
4. bentuk organisasinya formal atau non formal
c.Jenis-Jenis Organisasi Sosial
Jenis-jenis organisasi social sebagai berikut:
1.Menurut Soerjono Soekanto (107-108) organisasi social sebagai suatu asosiasi mempunyai dua arti, yaitu:
Ø  dalam arti khusus/sempit mempunyai ciri-ciri antara lain:
 a) adanya kepentingan-kepentingan terbatas
 b) organisasi social tertentu.
 c) jumlah keanggotaan sangat terbatas
 d) pentingnya huungan tidak bersifat pribadi
e) jenis kepentingan yang dikejar terbatas
Contoh: keluarga, kelompok permainan, club

Ø  dalam arti luas/besar mampunyai ciri-ciri antara lain:
- adanya anggota yang secararelative terbatas
- organisasi social yang formal
- pentingnya hubungan social tidak bersifat pribadi
- jenis kepentingan yang dikejar lebih luas
Contoh: Negara, persekutuan agama, perkumpulan ekonomi, persatuan buruh, organisasi massa, dsb

d.Type-type Organisasi Sosial
Tipe-tipe Oragnisasi atau kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa, sudut atau atas dasar berbagai kriteria atau ukuran.Seorang sosiolog Jerman Georg Simmel, mengambil ukuran besar-kecilnya jumlah anggota kelompok,bagaimana individu mempengaruhi kelompoknya serta intraksi sosial dalam kelompok tersebut.Dalam analisisnya mengenai kelompok sosial mulai dengan bentuk terkecil yang terdiri satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang kemudian dikembangkan dengan kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang dan kemudian dikembangkan dengan kelompok yang lebih besar.
Ukuran lain yang diambil adalah atas dasar derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial.Beberapa sosiolog memerhatikan pembagian atas dasar kelompok dimana anggotanya saling mengenal (face-to-face groupings), seperti keluarga, rukun tetangga dan desa, dengan kelompok- kelompok sosial seperti kota, dan negara, dimana anggotanya tidak mempunyai hubungan erat.
Berlangsungnya suatu kepentingan merupakan ukuran lain bagi klasifikasi tipe-tipe sosial. Suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang hidupnya sebentar saja karena kepentingannyapun tidak berlangsung lama. Lain halnya dengan kelas atau komuniti yang kepentingan secara relatif bersifat tetap atau permanen. Dasar yang akan diambil sebagai salah satu alternatif untuk mengadakan klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial adalah ukuran jumlah atau derajat interaksi sosial atau kepentingan kelompok atau organisasi.
Dalam membicarakan kelompok sosial, haruslah dihindari paham prasangka bahwa kelompok sosial merupakan lawan individu, kedua hanya dapat dimengerti bila dipelajari di dalam hubungan antara yang satu dengan yang lain sebagai pasangan. Pengertian tersebut sangat penting untuk mencegah terjadinya pendapat yang menyatakan bahwa bentuk kelompok sosial merupakan ancaman terhadap kesejahteraan individu. kan bahwa bentuk kelompok social merupakan ancaman terhadap kesejahteraan individu. Harus dihindari prasangkah bahwa kelompok-kelompok sosial semata-mata ditimbulkan oleh naluri manusia untuk selalu hidup sesama. Kelompok sosial ini merupakan bentuk kehidupan nyata. ePrilaku kelompok sosial harus dilihat dari sudut pandang sebagai prilaku individu.
Faktor-faktor yang membedakan kelompok-kelompok adalah:
1. Kesadaran akan jenis yang sama.
2. Adanya hubungan sosial
3. Orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan.
Di dalam pembahasan tipe-tipe kelompok sosial dapat dikategorikan dalam struktur sosial seperti:
1) kelompok sosial dipandang dari sudut individu,
2) in-group dan out- group,
3) kelompok primer (primary group) dan kelompok skunder (secondary group),
 4) Paguyuban dan patembayan,
5) formal group dan informal group,
6) membership group dan reference group
7) kelompok okupasional dan volunter dan,
8) kelompok okupasional dan volunter.
e.Organisasi Sosial Masyarakat
Organisasi sosial masyarakat adalah dimana terdapat suatu struktur organisasi dan suatu faktor, yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok-kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor- faktor itu yang terdiri dari dimana merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, ideologi yang sama, politik yang sama. Hal ini merupakan ikatan yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu.
Manusia harus berhubungan dengan manusia lain dalam kondisi emosional dan psychis dimana amat dipengaruhi oleh relasi sosial. Dengan kata lain seseorang itu pada satu ketika menjadi susah atau bergembira dan riang hatinya, disebabkan oleh pengaruh sikap penilaian, anggapan-anggapan yang diterima oleh orang lain. Dari sinilah jelas bahwa bagi kesejahteraan badan dan rohaniahnya, manusia bersama- sama harus menciptakan satu kondisi sosial yang harmonis.
Kodrat alamiah manusia sebagai makhluk sosial-psychis itu menyebabkan timbulnya bentuk-bentuk dari organisasi dan relasi antara manusia, yang terdiri dari dua landasan yaitu;
1. Organisasi symbiotik yang terdiri semata-mata atas tingkah laku fisik yang bersifat otomatis.
2. Organisasi sosial yang berdiri atas komunikasi dengan menggunakan sistem lambang.Kontak dengan menggunakan sistem lambang menimbulkan interaksi sosial yang berlaku pada dataran pancaindera, emosi dan intelektual.
Apabila kita berbicara tentang organisasi sosial, maka yang dimaksud ialah, bahwa untuk mencapai tujuannya timbul kelompok sosial dari usaha tersebut. Dengan perkataan lain,organisasi sosial mempunyai aspek fungsi dan aspek struktur. Dalam aspek fungsionalnya organisasi sosial itu memperhatikan manifestasinya dalam aktivitas kolektif dari manusia untuk mencapai tujuannya, yaitu dari memelihara, mendidik sampai kepada melakukan peperangan. Dan dari akivitas kolektif itu timbul kelompok- kelompok yang menjalankan aktivitas seperti keluarga, negara dan organisis sosial lainnya. Secara keseluruhan maka organisasi sosial dilihat dari sudut implikasi strukturalnya meliputi struktur dari kelompok sosial, pola umum baru kebudayaan manusia pada setiap waktu dan tempat dan seluruh frame work dari pada pranata-pranata sosial. Organisasi sosial pada dasarnya adalah produksi dari pada kodrat manusia.
Selanjutnya apabila kita pelajari kehidupan sosial manusia, maka tampak adanya kenyataan yang tidak dapat diingkari.
a) Bahwa manusia individu atau kelompok berusaha sekeras- kerasnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mendapatkan jaminan keamanan dan jika mungkin mencapai satu tingkat kemakmuran yang diingingkan.
b) Bahwa untuk mendapatkan kondisi yang esensial bagi kelangsungan hidup dan keamanan, diperlukan adanya ketertiban sosial dalam derajat yang tinggi.
c) Bahwa untuk mencapai derajat ketertiban sosial yang tinggi itu diperlukan adanya satu tata pengaturan sosial kultur serta mekanisme yang dapat digunakan bagi pelaksanaan pengaturan itu.
Adapun pengaturan dari pada tata-hubungan jika ada dua orang atau lebih yang hendak mengadakan hidup bersama memerlukan beberapa syarat yaitu;
1) Harus ada ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial yang dapat diterima oleh anggota-anggota kelompok,
2) Harus ada kekuasaan atau otoritas yang mempunyai kekuasaan memaksa dalam melaksanakan tata-hubungan sosial,
3) Adanya pengaturan dan penyusunan individu-individu dalam kelompok-kelompok dan lapisan sosial tertentu yang mengambarkan adanya koordinasi dan subkordinasi,
4) Anggota-anggota yang hidup dalam berbagai bidang, dapat hidup dalam suasana harmoni, yang saling memberi kekuasaan,
5) Adanya tingkah laku yang merupakan standar dan telah disalurkan atau dipaksakan dengan mekanisme tekanan-tekanan sosial, yang menjadi satu pola yang merupakan pedoman bagi tingkah laku manusia.
Organisasi sosial yang meliputi lembaga-lembaga yang menetapkan posisi dari laki-laki dan perempuan di dalam masyarakat. Kategori ini terbagi dalam dua kelas lembaga yang timbul dari kekerabatan, badan lembaga-lembaga yang timbul dari kekerabatan, badan lembaga yang berkembang dari asosiasi bebas di antara individu-individu. Struktur kekerabatan meliputi keluarga dan pengembangannya sampai kelompok-kelompok. Asosiasi bebas yang tidak dibangun atas dasar kekerabatan sex dan umur dan dalam arti yang lebih luas. Struktur sosial itu juga meliputi relasi sosial yang mempunyai karakter politik berdasarkan atas daerah tempat tinggal dan status.
11.  PROSES SOSIAL
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, Bentuk umum proses sosial adalah interaksi social (yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya
           








B. PEMBAHASAN
            Dari hasil observasi di desa tanjung buka pada tanggal 21 sampai tanggal 22, kami menemukan masyarakat yang sangat sederhana dalam kehidupan sehari- harmayoritas masyarakat desa bermata pencaharian sebagai petani. Cara bertani seperti pengolahan lahan masih sderhana yaitu secara manual atau menggukan alt sederhana. Tanaman pokok padi namun ada pula tanaman sampingan seperti Lombok, kacang tanah, singkong, pisang, dan timun. Musim kali ini petani mengalami kegagalan panen karna di sebabkan tanamaan padi tumbuh tidk normal daun mengalami kekuningan ksrna kekurangan pupuk. Petani tidak mampu membeli pupuk yang sesuai di butuhkan oleh padi karena tidak memiliki banyak modal. Selain bertani masyarakat tanjung buka juga memiliki kerja sampingan seperti beternak kambing, sapi dan bebek. Masyarakat  tanjung buka meiliki kebiasan atu budaya yang di lakukan setiap satu tahun sekali yaitu sedekah bumi atau pesta panen. Serta memilki organisasi diantaranya kelompok tani dan Irma. Namun wanita juga membentuk organisasi yaitu PKK. Kaum wanita juga bekerja membantu di kebun serta memelihara ternak. Selain sedekah bumi kebudayaan yang ada di desa tanjung buka diantaranya : yasinan disetiap mushola, sunatan masal serta pengajian yang di lakukan setiaap maulid. Di dalam lapisan masyarakat ada batas-batasnya.biasanya orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi lebih di hormati. Namun terjalin baik hubungan antara suku yang satu dengan suku yang lain. Tidak ada perbedaan antara suku yang satu dengan suku yang lainnya.




















BAB III
PENUTUP

A . KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa masyarakt tanjung buka merupakan masyarakat yang sangat sederhana dalam kehidupan sehari- hari. mayoritas masyarakat desa bermata pencaharian sebagai petani. Namun juga memiliki kerja sampingan seperti beternak kambing, sapi dan bebek. Masyarakat  tanjung buka meiliki kebiasan atu budaya yang di lakukan setiap satu tahun sekali yaitu sedekah bumi atau pesta panen. Serta memilki organisasi diantaranya kelompok tani dan Irma. Namun wanita juga membentuk organisasi yaitu PKK. Kaum wanita juga bekerja membantu di kebun serta memelihara ternak. Masyarakat tanjung buka hidup berdampingan antar suku satu dengan lainya. Tidak ada batasan sesma warga namun jika ada yang memiliki pangkat akan lebih di hormati.
B . SARAN
Saran dari kelompok kami yaitu semoga observasi selanjutnya tidak hanya di desa satu saja melainkan ke desa lainnya. Karna setiap desa pasti memilki perbedaan dari segi budaya , cara hidup dan lain-lain. Agar Dapat menambah wawasan bagi mahasiswa. Serta lebih sering di laksanakan kunjungan atau observasi lagi ke depanya.



















DAFTAR PUSTAKA
Ø  Indianto M . 2004 . Sosiologi SMA jilid 3 . Jakarta : Erlangga
Ø  Indianto Muin . 2003 . Sosiologi SMA/MA jilid 3 . Jakarta : Erlangga
Ø  Sri Saptina H, Dwi Nugroho, Aris Sutardi . 2009 . Siap Menghadapi Ujian Nasional. Jakarta : Grasindo .
Ø  Solahudin .2011 . Warga tanjung buka
Ø  Fatimah .2011 . Warga tanjung buka

1 komentar: